Pemimpin Masa Depan Harus Rangkul Keberagaman

GTM -- Sidang Raya XV Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia dibuka di Lapangan Sepak Bola Demmatande, Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (19/11), dalam suasana khidmat. Menteri Perhubungan Freddy Numberi, yang mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutan acara pembukaan mengingatkan, saat ini, dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi era globalisasi atau lompatan kuantum yang membuat banyak hal menjadi tak berbatas.

”Pemimpin bangsa ke depan adalah pemimpin tanpa batas dan berada dalam keberagaman. Karena itu, kita semua harus merangkul keberagaman ini. Karena, hanya dengan cara seperti ini kita menghadapi bersama lompatan kuantum dan era globalisasi ini dengan segala permasalahannya,” ujarnya

Pada kesempatan serupa, Ketua Majelis Pekerja Harian PGI Pendeta Andreas Aewange menekankan, dengan momentum sidang raya ini, warga gereja diharapkan bisa hidup damai dalam kemajemukan sekaligus menjadi solusi atas berbagai permasalahan bangsa. ”Indonesia adalah negara yang majemuk, baik dalam agama, budaya, bahasa, maupun suku. Warga gereja adalah warga bangsa yang merupakan bagian integral dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karena itu, harus bisa menempatkan diri, membangun, memberi ide untuk kehidupan bernegara, dan hidup damai dalam kemajemukan,” katanya (http://cetak.kompas.com )

Tidak ada komentar: