Belum ada kepastian kehadiran Presiden SBY pada Pembukaan SR PGI di Mamasa

Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sidang Raya (SR) XV Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia di Mamasa, Sulaweis Barat (18-24/11) belum dapat dipastikan. Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Umum PGI Pdt DR Richard Daulay (11/11).

“Berapa kali penyelenggaraan SR selalu dihadiri Presiden RI. Namun untuk SR XV panitia hingga saat ini belum mendapat kepastian,” kata Daulay.

Menurut Daulay, dipilihnya Mamasa sebagai lokasi persidangan merupakan mandate dari keputusan SR sebelumnya di Kinasih, Sukabumi, lima tahun yang lalu. Pemerintah daerah dalam hal ini gubernur Sulawesi Barat dan Gereja Toraja Mamasa (GTM) bekerja begitu erat untuk menyukseskannya.

Agenda utama SR XV meliputi pembahasan laporan kerja Majelis Pekerja Harian (MPH) 2004-2009, penetapan dokumen keesaan gereja (DKG) atau pokok tugas panggilan bersama (PTPB), penetapan amandemen Tata Dasar/Tata Rumah Tangga serta memilih MPH lima tahun ke depan.

Selain itu juga akan dibahas isu lain berupa, gereja dan tantangan pendemi HIV dan AIDS, Gereja dan pancasila sebagai Ideologi, Gereja dan Pendidikan, serta Arah Peruabhan Gereja-gereja di Indonesia. SR juga diisi oleh kegiatan Pemahaan Alkitab, kotbah danpenyegaran iman,” jelasnya.

Tema SR yang telah ditetapkan adalah Tuhan Itu Baik bagi semua orang (Mzm. 145:9a).
Sebagaimana biasaya, sebelum pelaksanaan SR dilakukan serangkaian pertemuan. Seperti pertemuan raya perempuan gereja (PRPrG) di desa Nosu, Mamasa (12-16/11) dan peetemuan pemuda gereja (PRPG) di Sumarorong, Mamasa (12-16/11).
(www.ebahana.com)

Tidak ada komentar: